Senin, 06 Januari 2014

Pola kepemimpinan dalam budaya hierarki Indonesia

LENSAINDONESIA.COM: Leader is agent of change. Demikian pula di dunia bisnis, seorang pemimpin berada di garda terdepan dalam menghadapi segala perubahan, sekaligus membawa kemudi bisnisnya mencapai puncak sukses. Bagaimana cara pemimpin untuk mengelola perubahan itulah yang kemudian didiskusikan dalam forum bedah buku ‘Pemimpin dan Perubahan’.
Acara yang dikemas dengan nama ‘Book Club’ ini merupakan upaya PT. Surabaya Excellence Action (ActionCOACH East Java-Bali) untuk menghadirkan atmosfer pembelajaran bisnis dengan membedah buku-buku yang kemudian didiskusikan dan dihubungkan dengan permasalahan bisnis yang ada.

Ruaniwati, CEO Dash & Associates sekaligus pembicara menjelaskan, secara garis besar buku ‘Pemimpin dan Perubahan’ berisi hasil interview dan riset beberapa pemimpin perusahaan yang cukup representatif di Indonesia, khususnya bagaimana model kepemimpinan mereka di tengah perubahan yang terjadi.
“Secara garis besar, buku ini menerangkan bagaimana pemimpin Indonesia dalam mengelola perubahan serta mengemukakan pendekatan budaya pemimpin Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh budaya hierarkis. Hierarki di sini bisa diartikan bahwa pemimpin itu dianggap sebagai bapak atau ibu yang menopang, mengayomi, dan menjadi teladan bagi anak buahnya. Pemimpin dulu yang bertindak, baru diikuti oleh anak buahnya. Dengan begitu, seorang pemimpin dituntut harus cepat mengambil langkah untuk menghadapi perubahan,” paparnya di sela-sela acara yang bertempat di Ballroom ActionCOACH, Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya.
Lebih jauh Ruani bertutur, dewasa ini Indonesia berada pada landscape bisnis yang selalu berubah. Karenanya, diperlukan seorang pemimpin yang tanggap menyiasati fenomena yang terjadi.


“Dalam masyarakat hierarki Indonesia, sosok pemimpin sebagai pemberi arah menjadi sangat penting untuk mengambil keputusan dan menggerakkan anak buahnya, menanggapi perubahan dengan cara berbeda juga, sesuai dengan landscape yang ada. Perubahan tidak harus selalu bersifat strategis namun juga bisa dengan melakukan perubahan kecil yang sifatnya rutin, misalnya mengubah pola penjualan,” tegas perempuan yang akrab disapa bu Ruani ini.@licom


0 komentar: