Kamis, 29 November 2012

MEMPERCEPAT KONEKSI INTERNET

Assalammualaikum…

Bagaimana kabar Kawan2…semoga sehat selalu.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk mempercepat koneksi internet. InsyaAllah berhasil.

Tips2 dibawah ini sudah diterapkan di Laptop Saya,dengan spesifikasi sebagai berikut:

1)Acer Aspire4732z

2)1(one) GB Memory

3)Modem AT&T322 icon

4)Kartu3 (Three)500 MB

5)Windows 7

6)SearchEngine Mozilla Firefox 3.5.7

OK… Mari kita ke TKP

Tips untuk MempercepatKoneksi Versi sang Blogger.

1.Menggubah setting bandwith Pada windows Pada dasarnya OS windows sudah membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth yang seharusnya bisa maksimal, agar koneksi terasa lebih cepat kurangilah atau kosongkan bandwidth tersebut. Bagaimana caranya…???

Ikutipetunjukini:

a. Klik Start

b.Klik Run

c. Ketik gpedit.msc

d.Kemudian klik Ok

e. Setelah masuk klik Administrative Templates

f. Kemudian Klik Network

g.Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler

h.Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth

i.Dan setelahterbuka ubah setting menjadi Enable

j.Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0

k. Klik Apply,ok

l.Kemudian keluar dan Restart komputer

2.Setting DNS menggunakan Open DNS.

a. Buka Control Panel

b.Pilih icon Network

c. Klik Kanan Local Area Connection pilih Properties atau Wireless Network Connection jika anda menggunakan wireless untuk koneksi

d.Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Klik Properties

e. Klik Use Following DNS Server

f. Isi Preferred DNS Server dengan angka : 208.67.222.222

g.Isi Alternate DNS Server dengan angka : 208.67.220.220

h.Kemudian KlikOK

3.Download Fasterfox.

Fasterfox merupakan salah satu jawaban dalam mengatasi koneksi internet yang biasa kita rasakan, apalagi hal itu terjadi disaat kuota internetan kita sudah habis.

Yups…itu lah beberapa tips mempercepat internet...

Sumber : http://informasikita.blogdetik.com/2011/03/15/mempercepat-koneksi-internet/

Minggu, 11 November 2012

Pengawasan (Controlling)

Pengawasan (controlling) merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan program. Tanpa adanya kontrol atas program, kesinambungan antar tahapan tidak dapat berlangsung dengan baik. Bisa dikatakan bahwa Pengawasan(Controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.

Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan (controlling) atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif.

Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Sedangkan pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.


Manajemen pengawasan (controlling)


Definisi Pengawasan

Para ahli memberikan defenisi pengawasan dengan penekanan pada standar ,hubungan dengan perencanaan ,pengukuran ,evaluasi ,pengendalian dan tindakan korektif serta pencegahannya.pengawasan  juga dapat didevenisikan sebagai pelaksanaan standar kinerja untuk mengevaluasi ,menilai ,dan mengoreksi suatu tindakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan mencegah terulangnya kembali guna mencapai tujuan tertentu.Berikut adalah devenisi pengawasan

1.Pegawasan yang menekankan pada standar.
Mockler dalam stoner,freeman,dan Gilbert mengemukakan bahwa fungsi pengawasan adalah upaya sistematis dalam menetapkan standar kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan .
Menurut Robert J .Mockler bahwa pengawasan manajemen adalah suatu sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan dengan tujuan-tujuan perencanaan ,,merancang system informasi .
2.Pengawasan yang menekankan pada perencanaan penguuran dan evaluasi .
Menurut stoner ,foreman dan gilbert bahwa pengawasan adalah prosers untuk memastikan bahwa segala aktifitas  yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Menurut Schermerhorn bahwa pengawasan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang  dapat mendukung pencapain hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang  telah ditetapkan tersebut.
Menurut Newman bahwa pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Pengawasan yang menekankan pada pengendalian ,tindakan korektif dan pencegahan.  
George R Terry mengemukakan bahwa pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai ,mengadakan evaluasi atasnya dan mengambil tindakan2 orektif bila diperlukan, untu menjamin agar hasilnya sesuai dengan apa yang direncanakan .
Menurut Henry Fayol bahwa pengawasan terdir dari dengan maksud untuk memperbaikinya dan mencegah terulangnya kembali.

Prinsip-prinsip pengawasan.
Agar pengawasan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka perlu adanya prisip-prinsip dasar pengawasan.diantaranya adalah:
a).Adanya rencana tertetu dalam pengawasan.
b).Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan dari berbagai kegiatan yang diawasi.
c). Dapat segera dilaporkan adanya berbagai bentuk penyimpangan.
d).Bersifat fleksibel ,dinamis,dan ekonomis.
e).Dapat mereflesikan pola organisasi
e).dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif. 

Fungsi pengawasan.
Fungsi pokok dari suatu pengawasan adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau  kesalahan-kesalahan , memprbaiki adanya berbagai macam penyimpangan atau kesalahan yang terjadi ,mendinamisir oraganisasi/perusahaan serta segenap kegiatan manajemen lainnya,mempertebal rasa tanggung jawab.
Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan dan
4. Pengembalian tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.

Jenis-jenis pengawasan.

1.Pengawasan internal (internal control)
Internal control adalah pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya.cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal hal yang cukup luas baik pelaksana tugas ,prosedur,system,hasil,kehadiran dll.
2.Audit control
Audit control adalah pengendalian atau penilaian atas masalah- masalah yang berkaitan dengan pembukaan perusahaan.jadi pengendalian atas masalah khusus yaitu tenteng kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
3.Pengawasan extern
Pengawasan extern adalah pengawasan yan g dilakukan oleh pihak luar pengendalian extern dapat dilakukan secara formal atau informal.
4.Formal control
Dilaukan oleh instansi atau pejabat yang berwenang dan dapat dilakukan secara intern maupun extern. Misalnya badan pemeriksa keuangan(BPK) tarhadap setiap lembaga Negara mengenai milik pemeritah .perseroan terbatas dilakukan oleh dewan komisaris.
5.informil control
Dilakukan oleh masyarakat atau konsumen baik langsung maupun tidak langsung,misalnya melalui surat kabar ,majalah dll.

Tahap Proses Pengawasan

1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat

3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.

4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.

5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.pengawasan dapat dijelaskan sebagai tindakan prefentin untuk mencegah terjadinya kesalahan  dari suatu standarisasi yang sudah ditetapkan.definisi dari pengawasan ada 3 yaitu .Pegawasan yang menekankan pada standar,
Pengawasan yang menekankan pada perencanaan pengukuran dan evaluasi dan Pengawasan yang menekankan pada pengendalian ,tindakan korektif dan pencegahan.
Agar pengawasan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka perlu adanya prisip-prinsip dasarpengawasan.
Fungsi pokok dari suatu pengawasan adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau  kesalahan-kesalahan , memprbaiki adanya berbagai macam penyimpangan atau kesalahan yang terjadi,mendinamisir oraganisasi/perusahaan serta segenap kegiatan manajemen lainnya,mempertebal rasa tanggung jawab









Sumber  : refrigeration54.blogspot.com

Pengkoordinasian (Coordinating)

Koordinasi adalah penyatuan, integrasi, sinkronisasi upaya anggota kelompok sehingga memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama.  Ini adalah kekuatan tersembunyi yang mengikat semua fungsi lain dari manajemen. Menurut Mooney dan Reelay, "koordinasi adalah Co susunan teratur dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama". Menurut Charles Worth, "koordinasi adalah Co integrasi dari beberapa bagian ke dalam lubang teratur untuk mencapai tujuan pengertian". Manajemen berupaya untuk mencapai koordinasi melalui fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Itulah sebabnya, koordinasi bukan merupakan fungsi yang terpisah dari manajemen karena mencapai keselarasan antara usaha-usaha individu terhadap pencapaian tujuan kelompok merupakan kunci keberhasilan manajemen. Koordinasi adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada semua fungsi manajemen.
 

Koordinasi adalah elemen integral atau bahan dari semua fungsi manajerial sebagaimana dijelaskan di bawah: 
  1. Koordinasi melalui Perencanaan - Perencanaan memfasilitasi koordinasi dengan mengintegrasikan berbagai rencana melalui diskusi bersama, pertukaran ide. Misalnya - koordinasi antara anggaran keuangan dan anggaran pembelian.
  2. Koordinasi melalui Pengorganisasian - Mooney menganggap koordinasi sebagai esensi pengorganisasian. Bahkan ketika manajer kelompok dan memberikan berbagai kegiatan untuk bawahan, dan ketika ia menciptakan menonjol koordinasi departemen dalam benaknya.
  3. Koordinasi melalui Staffing - Seorang manajer harus ingat bahwa hak no. personil di berbagai posisi dengan tepat jenis pendidikan dan keterampilan yang diambil yang akan menjamin orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.
  4. Koordinasi melalui Mengarahkan - Tujuan memberi perintah, instruksi & bimbingan kepada bawahan dilayani hanya ketika ada keselarasan antara atasan dan bawahan.
  5. Koordinasi melalui Mengontrol - Manajer memastikan bahwa harus ada koordinasi antara kinerja aktual dan kinerja standar untuk mencapai tujuan organisasi.
Syarat-syarat koordinasi yang baik :

 1. Pembagian kerja yang jelas dalam organisasi
 2. Membangun semangat kerjasama yang besar diantara personel pendidikan dan adanya organisasi informal yang sehat dalam tubuh organisasi yang bersangkutan
 3. Tersedianya fasilitas kerja dan kontak hubungan yang cukup lancar bagi semua pihak dalam organisasi
 4. Memulai tahapan suatu dengan benar dan mempertahankan kualitas pekerjaan sebagai proses yang kontinyu


A. Unsur-unsur koordinasi yang penting dalam organisasi;
1. Ada koordinator yang cukup berwibawa dilihat dari kedudukan dan pendidikannya untuk memfungsikan tiap-tiap bagian atau orang-orang dalam organisasi. Koordinator tersebut mempunyai kemampuan untuk membawa dan menggunakan sumbangan dari unit atau orang tersebut guna mewujudkan tujuan yang ditentukan.

2. Ada unit atau orang yang dikoordinasikan yang sudah ditata dan mampu memberikan sumbangan yang sangat berguna bagi terwujudnya cita-cita bersama.

3. Ada pengertian timbal balik dari koordinator dan mereka yang dikoordinir untuk saling menghargai dan saling bekerjasama bagi kepentingan organisasi.

Ketiga unsur tersebut mempunyai peranan penting untuk mengoptimalkan kinerja organisasi sehingga dapat tercapainya tujuan bersama. Koordinasi yang baik menjadikan semua bagian dan personal dapat bekerjasama menuju kesatu arah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

B. Pentingnya pengkoordinasian dalam organisasi pendidikan
Pengkoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan, karena dalam organisasi pendidikan ada pembagian kerja yang amat substansial yaitu pekerjaan mendidik dan pekerjaan manajemen pada satuan pendidikan dan manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang dipersyaratkan. Setiap orang harus mengetahui tugas masing-masing atas dasar kewenangan yang diberikan, sehingga tumapang tindih yang tidak perlu antara satu personel atau satu bagian dengan bagian lain dapat dihindarkan, implikasinya manajemen dapat berfungsi secara efektif dan efisien dan personel dapat melaksanakan tugas sesuai kewengan dan dukungan professional.
Program pendidikan pada satuan pendidikan sifatnya sangat kompleks dan menyangkut banyak segi yang saling bersangkut paut satu sama lainnya. Sifat kompleks ini menunjukkan sangat perlunya tindakan-tindakan yang dikoordinasikan untuk mengatasi batas-batas perencanaan maupun batas-batas personel. Koordinasi ini juga berfunsi untuk mengatasi kemungkinan duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat ringannya pekerjaan, kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

Sumber : ridwancmt.blogspot.com

Pengorganisasian

 Pengertian Pengorganisasian

Menurut Terry (1986), istilah pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian2 yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Lebih jauh istilah ini diartikan sebagai tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antar orang-orang hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengerttian pengorganisasian lebih lengkap dikemukakan oleh kadarman, yaitu pengorganisasian Adalah proses penetapan struktur peran2 melalui penentuan aktivitas2 yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan bagian2nya, pengelompokan aktivitas2, penugasan kelompok aktivitas kepada manajer, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkordinasian hubungan2 wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertical dalam struktur organisasi.


Teori-Teori Organisasi

1.      TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

2.      TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. 

3.      TEORI MODERN
Berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.




LATAR BELAKANG

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi management yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
DEFINISI

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenag dan pendegelasian wewenang oleh pimpinan kepada stafdalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan definisi tersebut maka fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (singkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, financial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.

MANFAAT PENGORGANISASIAN

Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang maneger dapat mengetahui:
~ pembagian tugas untuk perorngan atau kelompok
~ hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota dan staf organisasi
~ pendelegasian wewenang
~ pemanfaatan dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi

LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN

6 langkah penting dalam menyusun fungsi pengorganisasian yaitu :
~ tujuan organisasi harus dipahami oleh staf
~ memebagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
~ menggolongkan kegiatan pokok kedalam suatu kegiatan yang praktis kedalam
   Elemen kegiatan
~ menetapakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
    Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
~ penugasan personel yang dipandang mampu melaksanakan tugas
~ mendelegasikan wewenang

WEWENANG DALAM PENGORGANISASIAN

Wewenang adalah kekuasaan atau hak untuk memerintah atau meminta orang lain untuk bebuat sesuatu dan dibatasi memlalui uraian tugasnya sesuai dengan fungsi dan kedudukan staf dalam sebuah organisasi. Dengan pembagian wewenang dapat dibedakan berbagai tipe organisasi yaitu :
~ wewenang lini (Linie auutority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertical. Pelimpahan wewenang dari atas kebawah dan pengwasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang menerimanya.
~ wewenang staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir kesamping yaitu wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang diberikan karena ada spesialisasi adanya tugas-tugas managerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengwasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.
~ wewenang staf dan llini. Perpaduan antara wewenang lini dan staf merupakan bentuk struktur organisasi yang paling umum saat ini. Bentuk organisasi kalihatan kompleks tetapi sesungguhnya adalah pengembangan dari bentuk lini dan staf.

ORGANISASI DALAM SISTEM SOSIAL

Organisasi sebagai wadah kerja sama manusia untuk mencapai tujuan besama harus dapat dipahami sebagai sebuah system social karena sumber daya utamanya adalah manusia. Didalam sebuah system terdapat subsistem lain yang saling berinteraksi satu sama lain. Subsistem tersebut antara lain :
~ subsistem Administrasi
~ subsistem Informasi
~ subsistem Ekonomi
~ subsistem Sosial               
















Sumber            : randyheksa.blogspot.com

Selasa, 30 Oktober 2012

CARA UPGRADE XPERIA MINI ST15i KE ICS

Pada postingan kali ini saya akan sharing bagaimana caranya upgrade XPERIA MINI ke ICS...

Caranya sangatlah mudah...hanya bermodal internet full speed pada komputer/laptop anda...anda dapet  grand prize mobil avanza..upppsss mksutnya bsa memperbarui os xperia anda....
EmmmmZzzz...
Langsung sja

1.Tancapkan/sambungkan si imut(XMini) anda ke komputer/laptop.

2.Akan ada tampilan di layar HP anda "instal perangkat lunak PC Compain di komputer?"
nah disitu ada 2 pilihan lewati/instal, tekan saja instal..
Nah ikuti langkah2 penginstalan PC Compain tersebut..JANGAN LUPA komputer/laptop anda sudah tersambung dengan internet..

3.Setelah PC Compain terinstal akan ada pemberitahuan(notification) pembaruan perangkat lunak..

4.Pilih notification tersebut nah di situ akan mulai pendownloadan..kira-kira 30 menit pendownloadan selesai..dan menghabiskan kuota 309mb..

Nahh setelah downloadnya selesai...XM anda akan update sendiri...(warning: USB jangan di cabut saat proses update)

5.Finish

Demikianlah caranya sangat mudah bukan....

Oo iya once again...ketika menghidupkan si imut proses booting agak lama sekitar 4menit..g usah khawatir karena robot ijo ini sedang membaca aplikasi yg ada di sd card anda...

Nah Demikianlah postingan saya kali ini..bila ada kesalahan sya minta maaf sebesar2nya wabillahitofiqq'walhidayah wassalamualaikum wr wb

Tips : "Kecepatan internet harus stabil"

Minggu, 21 Oktober 2012

Perencanaan/Planning


Dalam manajemen, perencanaan/plann adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu,  dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan/pengkoordinasian, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.



Elemen perencanaan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).
Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.[2] Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat gambar).
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.



Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.
Referensi
1.      Misalnya studi yang dilakukan oleh F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New Ventures" Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
2.      R. Molz. "How Leaders Use Goals." Long Range Planning. Oktober 1987. p. 81.




SUMBER              :  Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas